SAY NO TO BULLYING

 SAY NO TO BULLYING

Mari kita belajar bersama tentang materi “Say No To Bullying : AYO BERANTAS BULLYING!”

Sebelum kita belajar lebih lanjut, mari kita intropeksi diri terlebih dahulu apakah dalam lingkungan kita ada tindakan bullying? atau kita termasuk seorang pembully? atau sebagai seorang korbannya? Nah karena ini informasi pribadi kalian bisa sharing pengalaman pada email di blog ini ya...terjamin rahasianya.

Sebelum lebih lanjut mari kita lihat video terkait bullying di bawah ini..

Video tindakan Bullying

Oke, selanjutnya kita simak bersama materi di bawah ini..

Apa itu Bullying?

  Pengertian bullying, yang juga dikenal dengan istilah perundungan yang merupakan perilaku agresif yang tidak diinginkan di antara anak-anak (khususnya usia sekolah), yang melibatkan ketidakseimbangan kekuatan antara pelaku dan korban yang terjadi berulang.

  Bullying adalah pola perilaku, bukan insiden yang terjadi sekali-kali. Anak-anak yang melakukan bullying biasanya berasal dari status sosial atau posisi kekuasaan yang lebih tinggi, seperti anak-anak yang lebih besar, lebih kuat, atau dianggap populer sehingga dapat menyalahgunakan posisinya. Jadi sejatinya tindakan bullying rentan terjadi pada anak- anak. Beberapa tindakan yang juga termasuk dalam bullying terkadang sebagai anggapan guyonana sebagai asal mula tindakan bullying.

Apa sih perbedaan guyonan dengan Bullying?

Ada kalanya, bullying dan bercanda tidak bisa dibedakan karena keduanya bisa jadi bersifat iseng atau mengerjai anak yang menjadi korban. Namun, ada batasan yang sangat jelas antara bullying dan bercanda.

Perbedaan antara Bulling dan guyonan/ bercanda, antara lain:

a)  Tujuan pelaku yang melakukan perundungan karena perasaan benci dan bermaksud menyakiti

b)  Tujuan melakukan bullying bukanlah untuk membangun hubungan, melainkan untuk mempermalukan dan menyakiti korban sehingga pelaku merasa lebih hebat

c)  Namun, perlu diwaspadai bahwa walaupun bercanda tidak memiliki tujuan awal buruk, tapi hal yang lucu bagi seorang anak, mungkin tidak menyenangkan bagi anak lainnya. Pada saat candaan yang tidak menyenangkan terus dilakukan berulang kali dan membuat anak lainnya tersakiti, maka bercanda pun bisa berubah menjadi bullying.

Apa saja sih jenis- jenis Bullying?

Terdapat berbagai jenis bullying yang dapat terjadi di tengah lingkungan pergaulan siswa- siswi, antara lain:

1.      Bullying Fisik

Bullying fisik adalah tindakan intimidasi yang dilakukan sebagai usaha mengontrol korban dengan kekuatan yang dimiliki pelakunya. Termasuk di antaranya menendang, memukul, meninju, menampar, mendorong, dan serangan fisik lainnya. Bullying fisik merupakan jenis bullying yang paling mudah dikenali dan biasanya orangtua maupun guru lebih peka terhadap tipe perundungan ini.

2.      Bullying verbal

Bullying verbal merupakan jenis perundungan dengan menggunakan kata-kata, pernyataan, dan sebutan menghina. Pelaku perundungan verbal akan terus melakukan penghinaan untuk meremehkan, merendahkan, dan melukai orang lain. Hasil sebuah penelitian menunjukkan bahwa intimidasi verbal dan pemberian nama panggilan yang buruk memiliki konsekuensi serius pada korban dan dapat meninggalkan bekas luka emosional yang dalam.

3.      Agresi relasional/Sosial

Agresi relasional adalah tipe perundungan yang dilakukan secara emosional dan kerap luput dari perhatian orangtua dan guru. Padahal tipe perundungan ini tidak kalah berbahaya. Bullying secara rasional di lakukan dengan memutuskan relasi – hubungan sosial seseorang dengan tujuan pelemahan harga diri korban secara sistematis melalui pengabaian, pengucilan atau penghindaraan. Contoh seperti pandangan mata yang agresif, cibiran, tertawa, dan bahasa tubuh yang mengejek. Dalam agresi relasional, biasanya pelaku berusaha menyakiti korban dengan menyabotase status sosial mereka dengan cara: Mengasingkan korban dari kelompok, Menyebarkan gosip atau fitnah, Pelaku berusaha menaikkan kedudukan sosial sendiri dengan mengendalikan atau mengintimidasi korban.

4.      Cyberbullying

Cyberbullying adalah tindakan perundungan yang terjadi secara online di dunia maya. Ini merupakan tindakan perundungan yang paling jarang disadari oleh orangtua dan guru. Pelaku melakukan perundungan dengan cara melecehkan, mengancam, mempermalukan, dan menargetkan korban melalui media sosial. Besar kemungkinan seorang anak korban bullying tidak bicara terus terang jika dia mengalami perundungan. Oleh karena itu, sebaiknya Anda mulai lebih peka jika anak-anak menunjukkan perubahan perilaku yang tidak biasa.Untuk menyelesaikan masalah perundungan, mungkin akan diperlukan kerjasama oleh beberapa pihak, termasuk dengan pihak sekolah. Mungkin pihak kepolisian harus dilibatkan jika perundungan telah melibatkan kekerasan fisik atau pemerasan. Bullying dapat terjadi baik secara langsung atau online. Cyberbullying sering terjadi melalui media sosial, SMS / teks atau pesan instan, email, atau platform online tempat anak-anak berinteraksi. Orang tua mungkin tidak selalu mengikuti apa yang dilakukan anak-anak mereka di platform ini, sehingga sulit untuk mengetahui kapan anak sedang terpengaruh.

Adapun jenis Bullying yang sering terjadi saat ini adalah Cyber Bullying. Maka dari itu kita harus mengenali jenis bullying ini sedini mungkin. Cyberbullying tidak hanya satu jenis, dimana terbagi menjadi 6 jenis, sebagai berikut:

1)      Flaming (Terbakar)

     Tindakan seseorang mengirimkan pesan teks yang berisi kata-kata frontal dan penuh amarah. Secara umum, tindakan flaming berupa provokasi, penghinaan, mengejek, sehingga menyinggung orang lain.

2)      Harassment (Gangguan)

Tindakan seseorang mengirim pesan-pesan berisi gangguan melalui sms, e-mail, teks jejaring sosial dengan intensitas terus-menerus. Pelaku harassment biasanya sering menulis komentar terhadap dengan tujuan menimbulkan kegelisahan. Selain itu, harassment juga mengandung kata-kata hasutan agar orang lain melakukan hal yang sama.

3)      Denigration (Pencemaran Nama Baik)

Tindakan dilakukan sengaja dan sadar mengumbar keburukan orang lain melalui internet. Hingga akhirnya merusak nama baik dan reputasi orang yang dibicarakan pada jejaring sosial tersebut.

4)      Cyberstalking

Tindakan memata-matai, mengganggu, dan pencemaran nama baik terhadap seseorang yang dilakukan secara intens. Dampaknya, orang yang menjadi korban merasakan ketakutan besar dan depresi.

5)      Imersonation (Peniruan)

Tindakan berpura-pura atau menyamar menjadi orang lain untuk melancarkan aksinya mengirimkan pesan-pesan dan status tidak baik. Biasanya terjadi pada jejaring sosial seperti instagram dan twitter menggunakan akun palsu.

6)      Outing and Trickery

Outing merupakan tindakan menyebarkan rahasia orang lain. Outing berupa foto-foto pribadi seseorang yang setelah disebarkan menimbulkan rasa malu atau depresi. Sementara itu, trickery berupa tipu daya yang dilakukan dengan membujuk orang lain untuk memperoleh rahasia maupun foto pribadi dari calon korban. Dalam banyak kasus, pelaku outing biasanya juga melakukan trickery.

Mengapa Guru BK harus turun tangan jika terdapat tindakan bullying di sekolah?

Bullying dapat menimbulkan dampak yang berbahaya dan jangka panjang bagi anak-anak. Selain efek fisik dari bullying, anak-anak dapat mengalami masalah kesehatan mental dan emosional, termasuk depresi dan kecemasan, yang dapat menyebabkan penyalahgunaan narkoba dan penurunan prestasi di sekolah. Tidak seperti bullying secara langsung, cyberbullying dapat menjangkau korban di mana saja, kapan saja. Hal ini dapat menyebabkan bahaya besar, karena dapat dengan cepat menjangkau khalayak luas dan meninggalkan jejak permanen secara online untuk semua yang terlibat di dalamnya.

Adapun dampak bullying bagi pembully, korban dan audience, antara lain:

1)   Bagi anak korban perundungan

Korban dapat mengalami masalah kesehatan fisik, sosial, emosional, mental dan juga masalah akademik. Mereka juga bisa merasakan gejala-gejala, seperti depresi, cemas, meningkatnya perasaan sedih, perubahan pola tidur dan makan, serta hilangnya minat untuk melakukan aktivitas sehari-hari.Tidak jarang korban perundungan kemudian melakukan tindakan balasan yang sangat kejam. Masalah anak-anak ini juga dapat bertahan hingga usia dewasa.

2)   Bagi anak pelaku perundungan

Anak pelaku perundungan dapat terlibat dalam perilaku kekerasan dan berisiko lainnya, di mana perilaku ini bisa terbawa hingga dewasa. Mereka akan cenderung agresif dan terlibat penyalahgunaan alkohol, narkoba, melakukan tindak pelecehan, perusakan, bahkan melakukan tindakan pidana setelah dewasa.

3)   Bagi anak-anak yang menyaksikan bullying

    Anak-anak yang menyaksikan bullying dapat mengalami peningkatan penggunaan tembakau, alkohol atau obat-obatan, memiliki masalah kesehatan mental, temasuk depresi dan kecemasan serta membolos sekolah.

 

Bagaimana cara mengatasi Bullying bagi diri sendiri?

a)   Komunikasi

Jika kamu termasuk korban bullying, pertama- tama harus tarik nafas, jangan biarkan kemarahan/ kesedihan menyelimutimu. kamu dapat mencoba berkomuikasi dengan pelaku yang membully mu, tanyakan padanya, apakah ada kesalahan yang mungkin kamu lakukan hingga dia membullymu atau kamu juga dapat berkomunikasi dengan orang tua atau gurumu / guru BK yang kamu anggap bijaksana, ceritakan baha kamu mengalami bully.jika kamu tidak bisa berbicara langsung, maka kamu dapat menuliskan surat atau by WA.

b)   Tunjukkan dengan prestasi

Jika kamu di bully, Bisa jadi karena si pembully melihat kekurangannmu. Maka buktikanlah dengan prestasi. jadikan bully-an itu sebagi motivasi untuk berprestasi. kalau kamu berprestasi maka pembully akan malu sendiri.

c)   Ambil sisi positif

Orang yang membully akan semakin semangat membully, jika korbannya menunjukkan reaksi karena tidak dapat mengelola emosi, seperti merasa sedih atau marah.Ingat lagunya tulus yang judulnya gajah? coba, resapi maknanya. lagu itu mengajarkan bahwa “ gajah” mengajarkan hal baik, misalnya gajah memang tidak bisa melompat, tetapi mahir berenang. Gajah yang di jadikan olokan itu, sifat positifnya punya otak cerdas dan setia kawan. Ketika kita di bully dan mengambil sisi positifnya, maka kita akan lebih mudah megatur emosi kita. dengan demikian, si pembully akan malu sendiri.

d)   Jalinlah pertemanan dengan banyak orang

pernah memperhatikan ga? biasanya korban bullying itu adalah temanmu yang suka menyendiri atau jarang memiliki teman? Nha, cara mencegah bullying adalah menjalin pertemanan dengan banyak orang. kamu pun jangan segan untuk berteman dengan temanmu yang tidak mempunyai teman. Pastikan juga, pertemananmu ini yang sehat alias tidak suka membully. karena, jika tidak puny banyak teman dan pertemanan itu sehat, maka si pembully akan berpikir ulang untuk membully.

 

Sejatinya tindakan bullying bukan hal yang mudah untuk di atasi harus terdapat oknum- oknum yang berperan penting  yaitu Guru BK

Apa yang bisa guru BK lakukan untuk mengatasi tindakan bullying di sekolah?

Guru BK dalam mencegah prilaku bullying adalah dengan selalu menanamkan nilai kebaikan moral pada siswa. Selain itu guru BK juga melakukan bimbingan klasikal menjelaskan tentang apa itu bullying, bagaimana prilaku bullying itu, sebab dan akibat yang timbul bila prilaku bullying terjadi. Guru BK juga menggunakan media papan bimbingan dan leaflet tentang prilaku bullying. Hal ini di lakukan guru BK agar siswa mengetahui bahwa bullying adalah prilaku negatif dan siswa memiliki pemahaman bahwa prilaku bullying itu tindakan yang tidak baik.

Untuk menunjang keberhasilan mencegah prilaku bullying guru BK memiliki tiga tahapan usahanya  dalam mengatasi prilaku bullying. yang pertama preventif  dilakukan dengan cara memberi pengarahan agar siswa memiliki pemahaman bahwa prilaku bullying itu tidak baik dan memberi bimbingan seperti memberikan pengetahuan apa itu bullying, sebeb akibat dan dampak terburuk yang di timbulkan akibat prilaku bullying. kedua represif menghalangi prilaku bullying lebih parah seperti memberikan sanksi atau hukuman bagi pelaku supaya siswa takut mengulangi prilaku yang sama. Yang ketiga kuratif tindakan ini di tujukan untuk memberikan penyadaran bagi pelaku dan memberikan penguatan psikis bagi korbanya dengan cara memanggil korban ke ruang BK.  langkah-langkah yang dilakukan guru BK untuk mengatasi perilaku bullying yaitu mengidentifikasi masalah, memberikan layanan BK, memberikan hukuman kedisiplinan, dan melakukan pengawasan terhadap prilaku bullying.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sekolah Lanjutan Kelas 9

Peduli Terhadap Sesama